Jesus is Mine. I'm not perfect girl but I have a wonderful God.

Kamis, 17 Januari 2013

Tugas Makalah

Tugas Makalah APLIKOM Kel.7




MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan salah satu tugas Aplikasi Komputer

oleh

Bernadetha
Ivana Sri Ulina Munthe
Yosepha Novia Celina


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS BANDUNG
2012

BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang Masalah
Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.
Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi saat ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Menurut Haag (2000, p 114) SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS. Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu perlunya masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.
B.         Rumusan Masalah
·       Bagaimanakah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit?
·       Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dijalankan?
C.             Tujuan Penelitian
·     Dapat mengetahui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
·     Dapat mengetahui gambaran SIMRS.
D.                                             Manfaat Penelitian
·     Diperoleh suatu gambaran tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap kinerja sistem informasi manajemen.
·     Dapat diperoleh masukan untuk pengembangan.
·     Sebagai bahan evaluasi.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.                           Sistem Informasi Manajemen
1.   Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
1.       akurat
informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merusak informasi tersebut.
2.      Tepat Waktu
Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Menurut jogiyanto (1999, p 11) sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebuktian pengolahan transaksi harian, mendukung opeasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dari laporan-laporan yang diperlukan. Model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data (database) maka fungsi pengolajan informasi bukan lagi mengubah sata menjadi informasi tetapi juga menyimpan data untuk dipergunakan lebih lanjut.
Basic data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
2.   Sistem Informasi Manajemen
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi, manajemen, dan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi menurut Haag (2000, p114) SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang.
SIM menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah “database”. SIM dapat mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.
3.              Operasional SIM
Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, dan orang-orang yang membuat produk, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan menyebarkan informasi tersebut ke lingkungan.
Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting, yaitu: (7)
·      Hardware (Perangkat Keras), terdiri dari: Komputer dan peralatannya,
jaringan komunikasi seperti modem, telephon dll.
·      Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang menjalankan proses kerja pada komputer.
·      Brainware, merupakan unsur manusia yang menjalankan SIM.
B.         SistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS)

SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di RumahSakit.
SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS, penyempurnaan laporan RS sertauntuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
B.1         Medical Information System
Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit baik yang bersifat medis maupun non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien, admisi, tindakan medis, laboratorium, radiology, dan sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis pada database medical record. Modul ini menggunakan engine software opensource Care2X dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi manajemen rumah sakit yang diinginkan dan telah diintegrasikan dengan modul
B.2         Accounting Information System.
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah sakit i beberapa negara. Sistem yang mencatat semua aspek keuangan yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada modul Medical Information System, pencatatan hutang piutang, invoice, pelunasan, inventory control (obat dan bahan-bahan medis), point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, buku besar, dan sebagainya. Modul ini menggunakan engine software opensource SQL-Ledger dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi keuangan rumah sakit yang diinginkan. Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak perusahaan beberapa negara.
B.3         Contoh bagan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan Tugas Tim SIRS


B.4         Tugas Tim Sistem iformsi Rumah Sakit meliputi:
1.                 Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang diinginkan .
2.                 Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi
3.                 Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form yang diberikan.
B.5         Yang harus dilakukan oleh Tim SIRS atau tim SIM Rumah sakit
1.              Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data
2.              Buat Komitmen dalam tim untuk mencapai tujuan
3.              Tim SIM rumah sakit mengajukan hardware pendukung SIM
Kordinator bertanggung jawabterhadap data base unit yang dipimpinnya
4.              Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM rumah Sakit
5.              Dibuat Protap atau SOP serta Jobdescription dari setiap unit
6.              Komitmen dari TIM dibutkan kontrak
7.              Dibuat jadwal pertemuan rutin tiap unit
8.              Buat SK pembentukan Tim SIM rumah sakit
B.6                         Sistem informasi rumah sakit dapat dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
1.              Rumah Sakit Vertikal
2.              Rumah Sakt Umum Daerah
3.              Rumah Sakit Umum Swasta
4.              Rumah Sakit Spesialist
B.7                         Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:
1.             Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
2.              Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
3.              Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4.             Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5.              Berubah-ubahnya kebijakan.
6.              Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7.              Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
8.             Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat 1 yang berbunyi : “ Setiap :Rumah sakitW wajib melakukan pencatatan dan peloparan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT 
C.         Topologi Arus Data


D.        Topologi Jaringan Sim-RS



E.                           SOLUSI SIM-RS
SIM-RS JS adalah aplikasi berbasis web,yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan data Rumah Sakit agar data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di pertanggungjawabkan.Pengelolaan data dan informasi meliputi :
F.          Daftar Modul Software
1. Front-Office
2. Medical Record
3. Billing System
4. Akuntansi
5. Pelaporan Keuangan
6. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)
7. Logistik & Persediaan
8. Analisis Ratio
9. Kepegawaian
10. Rawat Jalan/Poliklinik
11. Instalasi Gawat Darurat
12. Rawat Inap
13. ICU/PICU/NICU
14. OK/VK
15. Medical Check Up
16. Laboratorium
17. Radiologi
18. Farmasi
19. Instalasi Gizi
20. Instalasi Laundry
21. Keperawatan
22. Sistem Administrator
G.         KEUNTUNGAN SIM-RS JS
1. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
2. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.
3. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau dalam Negeri secara akurat,
sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan informasi serta mempermudah akses jika ingin
memberikan dana.
4. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah Sakit, data
administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain
5. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern
6.Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis,Bagian Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari coding,indexing,filling dan lain-lain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir dalam mendistribusikan berkas-berkas ke masing-masing
pelayanan
7. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas di Indonesia . Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa di pangkas antara lain :
1 Lembar kertas Rekam Medis yang tidak berhubungan dengan
masalah Autentikasi atau aspek hukum
2 Laporan masing-masing unit pelayanan ( karena semua laporan
telah terekap oleh sistem )
3 Rekap Laporan ( RL ) 1-6 yang dikirim ke dinas Kesehatan.
4. Menghasilkan pelaporan keuangan rumah sakit yang dapat di pertanggungjawabkan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Juragan Sopwer Sudah Terdaftar pada HAKI ( Hak Kekayaan Intelektual ) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomer :C00201104668




BAB III
PENUTUP

A.                           Kesimpulan
     Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.

B.              Saran
               Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca lebih mengetahui tentang system informasi manajem Rumah Sakit. Makalah yang di buat oleh penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan,  database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Produk kami Enterprise Hospital System adalah sistem yang terintegrasi pada semua modul dan telah dipakai di beberapa Rumah Sakit Daerah, baik yang telah berstatus BLU maupun belum. SIMRS ini didesain dengan teknologi informasi terbaru dan interface yang menarik sehingga mudah digunakan.
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS ini adalah:
  • Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian lainnya.
  • Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui setiap saat.
  • Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
  • Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan dipanggil dengan cepat dan otomatis.
  • Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan WHO.
  • Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
  • Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.
  • Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa dikurangi.
  • Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun data transaksi.
  • Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
  • SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat dan akurat.
  • Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.
  • Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian yang paling berkompeten.
  • Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat stratgis.
  • dll.

Teknologi

SIMRS kami  Enterprise Hospital System dibangun dengan teknologi mutakhir berbasis Open Source dengan spesifikasi:
  • User Interface berbasis Web PHP/AJAX
  • Database bisa menyesuaikan dengan sistem yang ada (Kami merekomendasikan menggunakan My SQL ver. 5)

Spesifikasi Sistem

SIM RS tersusun atas beberapa Sistem dan Modul :
1. Admin Sistem
2. Sistem Pelayanan Pasien / Billing System
  • Modul Loket/Registrasi Pasien
  • Modul Pelayanan Rawat Jalan
  • Modul Pelayanan Rawat Inap
  • Modul UGD
  • Modul IRD
  • Modul Kamar Operasi
  • Modul Persalinan
  • Modul Paviliun
  • Modul Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)
  • Modul Instalasi Hemodelisia
  • Modul Medical Check Up
3. Sistem Farmasi
  • Modul Pengendalian Stok
  • Modul Gudang Obat
  • Modul Floor Stock
  • Modul Produksi Obat
  • Modul Apotek (multi apotek)
4. Sistem Penunjang Medis
  • Modul Laboratorium
  • Modul Radiologi
  • Modul Bank Darah
  • Modul Fisioterapi
  • Modul Rehab Medis
  • Modul Kamar Jenazah
  • Modul Manajemen Dapur
  • Modul Gizi
  • Modul Rekam Medik
5. Sistem Aset / Inventori
6. Sistem Keuangan dan Akuntansi
  • Modul Hutang
  • Modul Piutang
  • Modul Kas-Bank
  • Modul Budgeting
  • Modul Akutansi
7. Sistem Human Resources Development (HRD)
  • Modul Personalia
  • Modul Penggajian / Payroll
  • Modul RSU Pendidikan
8. Sistem Manajemen
  • Modul Manajemen Pelayanan
  • Modul Manajemen Farmasi
  • Modul Manajemen Keuangan
  • Modul Manajemen Aset
  • Modul Pemasaran dan Publikasi / PR

Fitur Unggulan

SIMRS kami Enterprise Hospital System memiliki fitur-fitur unggulan, diantaranya:

  • Pencatatan akuntasi secara accrual
  • Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)
  • Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
  • Fasilitas perhitungan unit cost
  • Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
  • Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
SIMRS antrian rawat jalan
SIMRS antrian pasien rawat jalan
  • Stock opname farmasi bisa dilakukan tanpa menghentikan sistem
  • Perhitungan stock opname obat  di setiap unit beserta nilai rupiahnya
Stock Opname di semua unit beserta nilainya
SIMRS: Fasilitas stock opname semua unit
  • Billing System terintegrasi secara langsung dengan Sistem Akuntasi
  • Fasilitas pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat dan laporan
Laporan-laporan SIMRS
Salah satu fasilitas pembuatan laporan SIMRS
  • Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien bisa disesuaikan dengan Standard Internasional yang telah ditetapkan WHO
  • SIMRS telah menggunakan standar ICD X dalam input diagnosa dan tindakan
Input diagnosa sesuai ICDX pada SIMRS
Fasilitas input diagnosa SIMRS (sesuai standar ICDX)

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)

Pengembangan Sistem Informasi dan Hambatan-hambatannya:
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
  1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.
  2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
  3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.
  4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para pengambil keputusan, bakan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam  meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
  1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
  2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
  3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
  4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
  5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
  6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang    kesehatan    terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong ‘Indonesia Sehat 2010’.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
  1. Development Master Plancetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.
  2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu      kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
  3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
  4. Teknologi Informasiketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
  • Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
  • Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.
  • Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan  kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
  • Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar.
Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti:
  1.  Sistems Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
  2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
  3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
  4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
  1. Rumah Sakit Vertikal
  2. Rumah Sakt Umum Daerah
  3. Rumah Sakit Umum Swasta
  4. Rumah Sakit Spesialist
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:
  1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
  2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
  3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
  4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
  5. Berubah-ubahnya kebijakan.
  6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
  7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
  8. dan lain-lain
My Favorite Song
Silhouette-Owl City

I’m tired of waking up in tears
‘Cause I can’t put to bed these phobias and fears
I’m new to this grief I can’t explain
But I’m no stranger to the heartache and the pain

The fire I began is burning me alive
But I know better than to leave and let it die
I’m a silhouette asking every now and then
“Is it over yet? Will I ever feel again?”
I’m a silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on, the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home

I’m sick of the past I can’t erase
A jumble of footprints and hasty steps I can’t retrace
The mountain of things I still regret
Is a vile reminder that I would rather just forget (no matter where I go)

The fire I began is burning me alive
But I know better than to leave and let it die
I’m a silhouette asking every now and then (now and then)
“Is it over yet? Will I ever smile again?”
I’m a silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on, the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home

‘Cause I walk alone
No matter where I go
‘Cause I walk alone
No matter where I go
‘Cause I walk alone
No matter where I go

I’m a silhouette asking every now and then (now and then)
“Is it over yet? Will I ever love again?”
I’m a silhouette chasing rainbows on my own
But the more I try to move on, the more I feel alone
So I watch the summer stars to lead me home
I watch the summer stars to lead me home.

I Love Paris

Kamis, 03 Januari 2013

Menara Eiffel
Dibangun dalam rangka pekan Pameran Dunia dan perayaan Revolusi Perancis, menara dengan bendera berkibar di puncaknya diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889. Meskipun kecaman dan protes yang keras dari penduduk Paris dan kalangan intelektual selama dibangun, kerangka besi ini menjadi simbol kota Paris dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahun.

Pemimpin Proyek : Tuan Gustave Eiffel dibantu oleh, antara lain, para insinyur Maurice Koechlin dan Emile Nouguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.

Rencana proyek dimulai tahun 1884. Meskipun semua halangan di atas, pembanguan menara dimulai pada tahun 1887 dan selesai 26 bulan kemudian pada tahun 1889. Telah direncanakan menara ini akan dirobohkan setelah berlangsungnya pekan Pameran Dunia 1900. Akan tetapi, percobaan berhasil dari transmisi radio yang dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Perancis sebelum hari pemugaran akhirnya menyelamatkan menara Eiffel.

Bahan yang digunakan : Besi baja dikaitkan dalam bentuk persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku. Kerangka dari karya Tuan Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.

Tinggi : Dari tanah sampai tiang bendera, tingginya 312.27 meter pada tahun 1889, sekarang 324 meter dengan antenanya. Saat ini, berbagai perusahaan televisi Perancis memasang antena mereka di puncak Menara Eiffel.

Dimiliki oleh Pemerintah Daerah Paris dan dikelola oleh perusahaan swasta, "Société Nouvelle de l'Exploitation de la Tour Eiffel", kerangka besi ini direnovasi setiap 7 tahun sekali dan dicat dengan 50 ton cat. Renovasinya digarap olah pekerja yang manguasai olah raga alpinis dan akrobatis.

Penerangan : "Gadis Besi" ini diterangi dengan 352 projektor 1.000 watts dan berkedip setiap sengah jam pada malam hari dengan 20.000 bola lampu dan 800 lampu disko.

Supaya membuat menara kelihatannya lebih hidup, 4 lampu laser xenon yang berkekuatan 6.000 watts berputar secara permanen di puncak menara.

Jumlah tangga : 1.665 tangga bagi pengunjung yang senang olah raga. Ada 2 buah lift yang naik ke tingkat dua dimana bisa ditemukan berbagai toko suvenir.
Bahan yang digunakan : Besi baja dikaitkan dalam bentuk persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku. Kerangka dari karya Tuan Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.